Tuesday 2 August 2011

Setan Pun Menyuruh Beribadah

Lah kok bisa ya? Benarkah demikian? Baiklah mari kita simak kisah berikut sebelum kita bahas lebih lanjut.

Alkisah..
Pada suatu hari sahabat Abu Hurairoh ra diamanati Baginda Nabi Saw untuk menjaga gandum hasil pengumpulan zakat. Ketika malam hari, tiba-tiba datang seorang lelaki yang hendak mencuri gandum itu. Untungnya ia berhasil ditangkap oleh Abu Hurairoh ra.

"Kamu akan kubawa kepada Nabi Saw," kata Abu Hurairoh kepada pencuri itu. Namun, pencuri itu memelas dengan bujuk rayunya, dia mengatakan sudah seminggu anak dan istrinya belum makan. Abu Hurairoh pun tak tega akhirnya melepaskan pencuri itu, dan memintanya agar tidak mencuri lagi.

Esoknya sehabis sholat Subuh sebelum sempat melapor, Abu Hurairoh justru ditanya oleh Nabi Saw. "Apa yang kamu lakukan terhadap orang yang kamu tangkap tadi malam?" Abu Hurairoh lantas menjelaskan apa yang terjadi. "Ingatlah, nanti malam ia akan datang lagi," kata Nabi Saw.

Benar, malam kedua sang pencuri tadi datang lagi. Dan, setelah mengambil gandum, ia ditangkap oleh Abu Hurairoh. Ia lalu memelas lagi dan Abu Hurairoh pun tidak tahan sehingga pencuri itu dilepaskan lagi. 

Esoknya, Nabi Saw bertanya lagi kepada Abu Hurairoh, seperti kemarin. Abu Hurairoh juga menjawab seperti sebelumnya. Maka Nabi Saw mengingatkan lagi, pencuri itu nanti malam akan datang lagi. Dalam hati Abu Hurairoh ra berkata, "Nanti malam, dia tidak akan aku lepaskan lagi."
Benar saja, pencuri itu datang untuk yang ketiga kalinya dan kembali mencuri gandum. Abu Hurairoh kembali menangkapnya. "Sekarang, tidak mungkin aku lepaskan kamu. Kamu harus saya bawa kepada Baginda Nabi Saw."

Pencuri tadi sangat cerdik, kepada Abu Hurairoh ia mengatakan, "Saya siap dibawa kepada Nabi Saw, tapi bolehkah saya berbicara, wahai Abu Hurairoh?" Abu Hurairoh berkata, "Silakan, mau bicara apa?" Si pencuri tadi berucap, "Wahai Abu Hurairoh, maukah kamu saya beri wiridan?" "Tentu mau, wiridan apakah itu?" jawab Abu Hurairah penasaran. Memang, para sahabat senang dengan wiridan dan bacaan. Pencuri itu berkata, "Bacalah ayat kursi sebelum kamu tidur, Alloh akan menjaga kamu dari godaan setan." Mendengar kata-kata pencuri itu, Abu Hurairoh terkesima, "Rupanya pencuri ini seorang ustaz." Akhirnya tanpa basa-basi lagi, Abu Hurairoh pun melepaskan pencuri itu lagi.

Esoknya, Nabi SAW bertanya seperti pertanyaan yang kemarin. Abu Hurairoh pun menjawab, "Pencuri semalam itu memberi wiridan kepada saya. Saya disuruh membaca ayat kursi sebelum tidur malam. Insya Alloh, Alloh akan menjaga saya dari gangguan setan," jawab Abu Hurairoh. Nabi SAW berkata, "Apa yang dia katakan itu adalah benar, tetapi dia itu bohong." "Tahukah kamu, wahai Abu Hurairoh, siapa pencuri itu? Dia adalah setan," kata Rosululloh Saw.

Kisah yang diriwayatkan oleh Imam Bukhori diatas memberikan pelajaran bagi kita. Pertama, setan dari jenis jin dapat menjelma menjadi manusia. Kedua, setan dapat menyuruh manusia untuk beribadah, membaca Al-Qur’an, sholat, puasa, haji, dan sebagainya. Sahabat Abu Hurairoh ra telah diluruskan oleh Nabi Saw sehingga ia tidak membaca ayat kursi karena mengikuti perintah setan, tetapi mengikuti perintah Nabi Saw. Sekiranya seseorang menjalankan ibadah tetapi dia mengikuti perintah setan dan bukan perintah Alloh, maka tanpa disadari dia telah beribadah kepada setan.

Betapa berbahayanya tipu muslihat iblis, sudah capek-capek kita beribadah namun ternyata yang terjadi malah salah alamat. Bukannya beribadah kepada Alloh Swt, melainkan terjerumus dalam penyembahan kepada iblis dan sebangsanya tanpa kita sadari. Betapa sedihnya perasaan kita di akhirat kelak, begitu menyadari telah dikibuli iblis selama ini..!!!

Nah untuk, mari kita segera bertaubat kepada Alloh Swt. Mengembalikan Niat ibadah kita hanya kepada Alloh Swt, mengikuti tuntunan Rosululloh Saw, dan mengikuti tuntunan guru yang mewarisi kemuliaan Akhlaq Rosululloh Saw (Ulama yang Soleh). Bukan mengikuti tuntunan setan apalagi ajakan hawa nafsu, misalnya kita Sholat supaya dianggap orang baik, kita Tadarus al Quran biar dipuji orang, dan seterusnya.